Nomor: 110/Press/SM.3.1.UMKM/2025
Siaran Pers
Kementerian UMKM Berbagi Praktik Baik Ekosistem UMKM Inklusif di Indonesia
Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM menerima kunjungan lapangan United Nations Department of Economic and Social Affairs (UN DESA) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam rangkaian kegiatan Regional Workshop “Toward a Socially Inclusive Creative Economy in Southeast Asia and Pacific Island Countries”.
Kunjungan tersebut dikuti oleh peserta Regional Workshop “Toward a Socially Inclusive Creative Economy in Southeast Asia and Pacific Island Countries” dalam rangka benchmarking mengenai kebijakan pengembangan UMKM dan Startup di Indonesia.
Kepala Biro Manajemen Kinerja dan Kerja Sama (Kabiro MKK) Kementerian UMKM Bastian dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kunjungan delegasi peserta workshop dari enam negara yaitu Laos, Fiji, Myanmar, Papua Nugini, Kamboja, dan Timor-Leste, serta kerja sama aktif dari UN DESA dan Kemlu RI.
“Merupakan kehormatan bagi kami untuk menyambut para peserta workshop di SMESCO Indonesia, yang menjadi pusat pemasaran nasional UMKM sekaligus kantor Kementerian UMKM,” kata Kabiro MKK, Kementerian UMKM, Bastian, pada acara Site Visit ke kantor Kementerian UMKM di Jakarta, Kamis (26/6).
Di depan puluhan peserta, Bastian menambahkan, kunjungan ini menjadi peluang strategis untuk berbagi praktik terbaik program pengembangan UMKM dan Startup di Indoensia yang inklusif dan berkelanjutan sejalan dengan agenda UN DESA serta ajang promosi produk UKM unggulan Indonesia.
Ia juga menekankan bahwa Kementerian UMKM merupakan institusi baru yang dibentuk pada akhir 2024, sebagai hasil pemisahan mandat dari Kementerian Koperasi dan UKM. Pemisahan ini bertujuan untuk mempertajam fokus kebijakan serta mengoptimalkan pelaksanaan program dalam pemberdayaan UMKM secara lebih terstruktur.
“Saat ini, Indonesia tercatat memiliki lebih dari 30 juta UMKM, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen. Maka dari itu, bagi kami UMKM bukan hanya sekadar penggerak ekonomi namun juga bisa menjadi kekuatan sosial,” katanya.
Indonesia, kata Bastian, memiliki strategi pengembangan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu, Kementerian UMKM saat ini memiliki empat deputi yang masing-masing membawahi usaha mikro, kecil, menengah, dan kewirausahaan. Selain itu, terdapat SMESCO Indonesia sebagai Badan Layanan Umum yang berperan dalam promosi dan pemasaran UMKM.
Selama kunjungan itu, puluhan peserta workshop diperkenalkan pada program-program unggulan Kementerian UMKM yang mendukung pengembangan pengusaha UMKM dan Startup yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Para peserta diajak untuk mengunjungi fasilitas Integrated Startup Hub milik SMESCO Indonesia, yang menyediakan layanan co-working space dan inkubasi bisnis yang mencakup pendampingan, akses pasar dan pembiayaan, hingga pelatihan rutin dan jejaring bisnis.
Bastian juga mengajak para tamu dan peserta untuk mengunjungi Paviliun Provinsi dan Galeri SMESCO yang menampilkan produk-produk unggulan UMKM Indonesia.
Dalam penutupnya, Kabiro MKK berharap kunjungan ini bisa membuka wawasan berharga yang dapat diadopsi di negara asal masing-masing peserta.
Jakarta, 26 Juni 2025
Humas Kementerian UMKM
Medsos resmi: @kementerianumkm
Sumber: https://umkm.go.id/read/kementerian-umkm-berbagi-praktik-baik-ekosistem-umkm-inklusif-di-indonesia